Friday, January 6, 2017

Apel Kebhinekaan, Kapolres Minta Masyarakat Hindari Isu Sara

Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia lahir dari keanekaragaman suku, agama, budaya, dan daerah asal yang tersebar dalam ribuan pulau telah menyepakati hidup dalam kebhinekaan Pancasila dan UUD 1945, yang mengandung nilai-nilai universal.

Dari pengalaman sejarah itu sampai saat ini telah mengalami pasang surut dan dinamika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Demikian disampaikan Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SiK dalam arahannya pada apel besar kebhinekaan cinta damai, Kamis (17/11) dihalaman Mapolres.

Diera globalisasi, transparansi dan reformasi yang sedang menguji keberadaan bangsa indonesia ini, tanpa disadari keadaan tersebut telah mampu menggeser nilai-nilai bangsa yang selama ini terpatri kuat bermasyarakat. Wawasan kebangsaan tercermin dari prilaku hidup yang semakin memprihatikan, “Jauhkan sentimen dan fanatisme Suku, Ras dan Antar Golongan semakin menonjol sehingga menjadi rentan terjadinya gesekan-gesekan konflik dan bermuara pada SARA di berbagai daerah. Selain itu kondisi politik yang makin labil ikut menambah kesenjangan ekonomi, sentimen etnis, berpotensi muncul terjadinya perselisihan dan tindak kriminalitas baik secara kualitas maupun kuantitas,”kata Bonaparte.

Kapolres juga mengatakan dengan adanya apel besar dan deklarasi kebhinekaan cinta damai membuat persatuan masyarakat Batubara semakin erat. Persatuan kesatuan tidak boleh mematikan keanekaan dan sebaliknya keanekaan tersebut tidak boleh memudarkan persatuan dan kesatuan. Kesatuan haruslah memberikan peluang secukupnya bagi perkembangan.

“Kesatuan dalam NKRI di Batubara sudah sangat baik dan harus di tingkatkan terus. Situasi kita sudah kondusif, agar semakin kondusif dengan bersatunya semua elemen masyarakat ini hari untuk pembangunan di Batubara,”ujar Bonoparte.

Amatan Wartawan, Apel besar Kebhinekaan Cinta Damai itu turut dihadiri pejabat Dandim 0208 Asahan, perwakilan Pemkab Batubara, MUI, FKUB, FPI, tokoh Agama, tokoh adat, tokoh Pemuda, Ormas, Ketua Paguyuban Pujakusuma dan tokoh adat lintas etnis.

Kegiatan ini membawa tema, “Melalui Hikmah Hari Pahlawan Ke 71 Tahun 2016 Kita Tingkatkan Kesadaran dan Partisipasi masyarakat Guna Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan NKRI yang Kokoh”.****

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.